Review Apa Aja - Blognya Tukang Review

Perlombaan Basket dalam acara DBL 2021 – 2022 berlokasi di Lapangan Basket Perbasi namun perlombaan ini tidak bisa disaksikan secara langsung, penonton dapat menyaksikan pertandingan ini melalui youtube DBL Play dan bisa mendapatkan informasi pertandingan pada akun Instagram @honda_kalbar. Dengan menjaga kesehatan bersama pihak penyelenggara selalu menjaga ketat protokol kesehatan dari pengecekan suhu tubuh dan lain-lain seperti antigen untuk pemain sebelum bertanding.

Perlombaan yang dilaksanakan dari hari senin tepatnya tanggal 7 Maret 2022 ini akan Final pada tangga 11 Maret 2022, sekolah-sekolah yang turut bertanding diantaranya SMAN 1 Pontianak, SMAN 3 Pontianak, SMA Bina Mulia Pontianak, SMAN 2 Pontianak, SMA Al Azhar 10 Pontianak, SMAN 8 Pontianak, SMA Gembala Baik Pontianak, SMA ST Paulus Pontianak, SMA ST Petrus Pontianak, SMA Maranatha Pontianak.

Pertandingan antara SMA Gembala Baik Pontianak dan SMK Santo Paulus Pontianak berlangsung pada tanggal 10 Maret 2022 dengan meriah yang diselenggarakan jam 1 siang dini hari di Youtube Channel DBL Play, banyak keseruan yang dirasakan dari pertandingan dan dance yang diberikan dari setiap sekolah. Tidak kalah seru juga Astra Motor Kalimantan Barat juga mendatangkan Selebgram bernama Tiara Adhleya Putri dan akun IG @tiaraadhlya untuk menyaksikan pertandingan DBL secara langsung yang tentunya harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat untuk memasuki wilayah pertandingan.

Antofany Yusticia Ahmadi Selaku Manager Marketing Astra Motor Kalimantan Barat mengungkapkan akan selalu memfasilitasi mensupport kegiatan positif dari segala sektor contohnya saat ini ialah Bidang Olahraga,” Kami Astra Motor Kalimantan Barat akan selalu mensupport kegiatan positif yang dapat membangun pelajar yang tentunya memiliki nilai positif dari segala sektor seperti saat ini seperti Perlombaan Basket.”, Tuturnya.

Developmental Basketball League (DBL), sebelumnya bernama DetEksi Basketball League, adalah sebuah kompetisi liga bola pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia. Liga ini dimulai pada tahun 2004 di Surabaya saat masih di bawah naungan DetEksi, departemen anak muda di koran Jawa Pos, serta diprakarsai oleh kepala bagian DetEksi saat itu Azrul Ananda.

Sejak tahun 2008, liga crate ini dikelola secara profesional. Jawa Pos mendirikan anak perusahaan tersendiri untuk mengelola liga crate tersebut, yakni PT Deteksi Container Lintas Indonesia atau lebih dikenal dengan nama PT DBL Indonesia.

Sejak tahun 2018, DBL Indonesia menjadi perusahaan mandiri yang tidak lagi berada di bawah payung Jawa Pos. Hingga saat ini, Azrul Ananda masih tercatat sebagai pendiri dan Chief dari PT DBL Indonesia.

DBL mengukuhkan diri sebagai liga crate terbesar di Indonesia pada tahun 2008. Pada tahun itu, DBL memulai titik baru ditangani dengan lebih profesional dengan pembentukan PT. Deteksi Crate Lintas (DBL) Indonesia. Nama Deteksi B-ball Association quip berevolusi menjadi Formative B-ball Association. Jangkauan liga play on words diperluas ke sepuluh kota lain di sepuluh provinsi.

Untuk memenuhi tuntutan jumlah peserta, di Jawa Timur DBL dibagi menjadi dua wilayah: North Area di Surabaya, South Locale di Malang. Sembilan kota baru lainnya tersebar di sembilan provinsi, di lima pulau di Indonesia.

Seperti di Surabaya, DBL mendapat sambutan hangat di provinsi-provinsi lain. DBL mampu memecahkan rekor peserta dan penonton. Misalnya, di kota budaya Jogjakarta, lebih dari 16.500 orang menonton DBL hanya dalam enam hari. Angka yang sebelumnya belum pernah dicapai untuk sebuah even bin.

Seiring dengan perluasan wilayah, DBL juga mencatat sejarah lewat dua kolaborasi internasional. Yang pertama adalah kerja sama jangka panjang dengan liga crate withering bergengsi di dunia: NBA. Setiap tahun, NBA akan mengirimkan pemain dan pelatihnya untuk membantu perkembangan para pemain dan pelatih top DBL.

Indeed, even resmi pertama NBA di Indonesia diselenggarakan di Surabaya, 23-24 Agustus 2008. Bintangnya adalah Danny Granger, top scorer Indiana Pacers.

Kolaborasi internasional kedua adalah dengan pemerintah Australia. Pada Oktober 2008, DBL mengirimkan tim Elite player pertamanya (putra dan putri) ke Perth, untuk belajar dan bertanding melawan tim-tim muda pilihan Western Australia.

Sebagai penyempurna, pada 2008 DBL juga membuka gedung bin barunya, DBL Field. Gedung itu dibangun hanya dalam tujuh bulan. Salah satu gedung terbaik di Indonesia itu punya kapasitas 5.000 penonton.(RAA)