Para Pelajar SMKN 1 Simpang Hilir Mendapatkan Penjelasan Mengenai Standarisasi Helm

Apa? Sobat Pada hari Selasa tepatnya 24 Agustus 2021 Astra Motor Kalimantan Barat melakukan edukasi safety riding kepada Siswa SMKN 1 Simpang Hilir. Memberikan edukasi safety riding bagaimana agar cari aman dikalangan member pelajar, dengan tema mengenal jenis-jenis standarisasi helm banyak dari peserta yang turut ikut dalam berdiskusi dengan seru terkait keselamatan berkendara hingga penyampaian pendapat mereka terhadap keselamatan berkendara.

Jadi makin paham

Sosialisasi yang dilakukan Astra Motor Kalimantan Barat merupakan kegiatan yang memberikan padangan luas terhadap pelajar terkait keselamatan berkendara, yang sedari awalnya diantara mereka menganggap bahwa menggunakan riding gear membuat gerah, susah bergerak hingga tidak keren dirubah pandangannya bahwa menggunakan riding gear itu aman dan keren atau Safety and Style.

Jenis standarisasi helm


Edukasi Safety Riding yang diberikan ialah dengan tema mengenal jenis-jenis standarisasi helm yang disampaikan oleh Prastya Agusta selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Kalimantan Barat. Banyak keseruan didalamnya, dari mulai sesi tanya jawab bersama peserta dan Instruktor Safety Riding Astra Motor Kalimantan Barat hingga ujian yang menunjukan kepahamannya tentang Cari Aman ketika berkendara.
Antofany Yusticia Ahmadi selaku Manager Marketing Astra Motor Kalimantan Barat mengungkapkan edukasi safety riding yang diberikan kepada peserta siswa SMKN 1 Simpang Hilir untuk membuat mereka Cari Aman dengan edukasi yang bertema mengenal jenis-jenis standarisasi helm, “Astra Motor Kalimantan Barat memberikan edukasi Safety Riding kepada peserta edukasi agar mereka Cari_Aman terkait keselamatan berkendara dengan mengenal jenis-jenis standarisasi helm membuat dirinya dan orang lain tetap aman saat berkendara” Tuturnya.

Peserta edukasi safety riding

Sejarah standarisasi helm


Standarisasi ini dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang memiliki acuan sendiri. Tertuang dalam ketentuan SNI 1811-2007, dan amandemennya yakni SNI 1811-2007/Amd:2010, tentang Helm Pengendara Kendaran Roda Dua. Standarisasi bertujuan menjamin mutu helm yang beredar di pasar. Mulai dari segi konstruksi helm, material, dan mutunya, yang berlaku untuk jenis helm open face atau full face.
Berikut standarisasi helm sesuai dengan SNI.Terkait syarat mutu, material helm harus memenuhi tiga ketentuan, yakni:

1. Dibuat dari bahan yang kuat dan bukan logam, tidak berubah jika ditempatkan di ruang terbuka pada suhu 0 derajat Celsius sampai 55 derajat Celsius selama paling sedikit 4 jam dan tidak terpengaruh oleh radiasi ultra violet, serta harus tahan dari akibat pengaruh bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan pembersih lainnya.
2. Bahan pelengkap helm harus tahan lapuk, tahan air dan tidak dapat terpengaruh oleh perubahan suhu.
3. Bahan-bahan yang bersentuhan dengan tubuh tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau penyakit pada kulit, dan tidak mengurangi kekuatan terhadap benturan maupun perubahan fisik sebagai akibat dari bersentuhan langsung dengan keringat, minyak dan lemak si pemakai.

Selain itu ada hal lain yang harus diperhatikan untuk keselamatan di jalan raya, apa aja itu? yuk disimak :

1. Apparel


Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan selama perjalanan, penggunaan apparel harus diperhatikan sedetail mungkin untuk persiapan touring seperti helm, gunakan helm dengan tipe fullface hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi cedera kepala berat saat terjadi kecelakaan. Selain itu helm juga dapat mencegah terpaan angin yang bisa saja menimbulkan berbagai penyakit dan menggangu konsentrasi pengendara. Selain helm, jaket dan celana panjang dengan proteksi juga wajib dikenakan sebagai langkah antisipasi bila terjadi kecelakaan. Selain itu ketika touring, pengendara sebaiknya menggunakan sepatu yang tingginya menutupi mata kaki.

2. Tas barang bawaan


Untuk barang bawaan sebaiknya pengendara menggunakan tas yang peruntukkanya khusus untuk sepeda motor seperti tank bag, tail bag, maupun side bag. Selain itu bisa juga gunakan box khusus sepeda motor. Hindari membawa barang bawaan yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan saat bermanuver.

3. Kendaraan


Sebelum melakukan perjalanan jarak jauh, kendaraan wajib dipersiapkan secara baik. Cek sepeda motor secara keseluruhan jika perlu lakukan servis pada bengkel resmi agar pemeriksaan kendaraan dilakukan secara detail dan keseluruhan.

4. Spare part


Siapkan spare part cadangan sebagai langkah antisipasi dan memudahkan pengendara saat terjadi gangguan pada sepeda motor yang digunakan. Spare part yang umumnya dibawa adalah, tali kopling, kampas rem, minyak rem, bohlam, olie, tali gas, dan beberapa baut.(RAA)



Posting Komentar

0 Komentar