Astra Motor kampanyekan #Cari_aman Bagi Generasi Milenial

Apa? Main Dealer Honda selalu Gencar dengan kampanye #Cari_Aman yang selalu digalakkan dikalangan Milenial. Lalu apa sebenarnya program ini? Safety Riding adalah tata cara berkendara yang aman dan nyaman juga baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain. Karena kecelakaan tidak dapat dicegah, hanya bisa diminimalisir dan safety ridding juga berfungsi untuk meminimalisir cidera pada saat terjadi kecelakaan.


Edukasi safety riding yang dilakukan Main Dealer sepeda motor Honda wilayah Kalimantan Barat, Astra Motor gencar melakukan kampanye #Cari_aman kepada generasi Millennial khususnya pelajar sekolah menengah.
Tujuannya agar pemahaman berkendara aman dapat dipahami seluruh masyarakat ketika berlalu lintas di jalan raya. Tidak hanya untuk diri sendiri, pemahaman ini mampu menciptakan kondisi aman dan tertib bagi seluruh pengguna jalan raya.


1. Poin penting dalam Safety Riding

  1. Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  2. Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  3. Lampu depan, lampu rem, lampu sen kiri dan kanan juga klakson yang berfungsi.
  4. Surat-surat dalam berkendara seperti STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  5. Plat Nomor depan belakang berlogo Ditlantas Polri.
  6. Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan, seperti :
  7. Helm full face atau half face. Hindari helm cetok.
  8. Sarung tangan dan Penutup hidung (masker).
  9. Jaket atau rompi pelindung dada.
  10. Sepatu tertutup. Menutup tumit. Bukan sepatu sandal, apalagi sandal jepit.
  11. Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung lengan/siku).
  12. Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  13. Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  14. Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari prilaku2 seperti meng-klakson berlebihan.

2. Tata cara konvoi saat touring

  1. Mungkin para biker semua sudah pada tahu tentang cara konvoi yang baik dan benar,agar tidak terjadi hal – hal yang merugikan orang lain dan diri kita sendiri.
  2. Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur
  3. Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
  4. Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
  5. Atur jarak aman sesuai kecepatan
  6. Pastikan kecepatan tidak melebihi 80 kpj
  7. Tidak melanggar lampu merah
  8. Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
  9. Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
  10. Hidupkan lampu hazard (opsional)
  11. Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
  12. Tidak saling mendahului
  13. Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
  14. Usahakan selalu dan tetap tenang
  15. Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan.

3. Persiapan sebelum berkendara

  1. Cek dan jaga selalu kondisi sepeda motor anda, karena anda yang paling mengetahui kondisi layak dan tidaknya motor anda.
  2. Instrument lampu, periksa apakah lampu sein, lampu rem, klakson dan lampu depan semua menyala dengan baik.
  3. Rem, periksa apakah rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, khususnya rem depan karena lebih efektif dalam pengereman. Periksa juga tinggi permukaan minyak rem cukup, jarak main tuas rem.
  4. Roda, periksa ban dari pemakaian dan keretakan (kedalaman alur ban harus lebih dari 0.8 mm), tekanan ban dan velk (speleng) atau jari-jari.
  5. Bahan bakar. Periksa apakah cukup untuk mencapai jarak tujuan, kebocoran disekitar karburator dan pastikan tutup tangki terpasang kembali dengan benar.
  6. Oli, apakah sesuai dengan standard (tinggi permukaan oli mesin), apakah terjadi kebocoran.
  7. Rantai Roda, apakah tegangan sesuai dengan standard, telah di lumasi.
  8. Mesin, apakah ada kebocoran oli mesin, kekencangan kabel busi atau tutup busi.
  9. Kopling, apakah jarak main handle kopling telah sesuai dengan standar, dapat ditekan dengan halus dan mempersiapkan cadangan untuk trouble di jalan.
  10. Battery/ Aki, periksa apakah cairan aki berada pada level standar, periksa terminal aki dari karat dan kekendoran.


4. Lakukan pemanasan


Sangat dianjurkan melakukan pemanasan atau peregangan sebelum melakukan perjalanan, untuk menjaga tubuh menjadi lebih bugar dan membuat pikiran menjadi lebih fokus, jika merasa lelah jangan segan untuk beristirahat dan tidak melakukan perjalanan terlebih dahulu.


5. Posisi berkendara

  1. Pandangan, melihat jauh kedepan (ke arah yang hendak dituju) agar jarak pandang untuk mendapatkan informasi sekitar menjadi luas.
  2. Pundak, santai atau rileks.
  3. Tangan, memegang bagian tengah dari gas tangan dimana anda dapat dengan mudah untuk mengoperasikan handle atau saklar.
  4. Sikut, dengan sedikit menekuk tangan dan santai.
  5. Pinggul, duduk pada posisi dimana anda dapat denagn mudah mengoperasikan stang kemudi dan rem.
  6. Kaki, letakan bagian tengah telapak kaki anda pada sandaran kaki, jari kaki menghadap kedepan, jempol kaki secara ringan berada diatas pedal rem dan pedal gigi.
  7. Lutut, secara ringan menekan tangki bahan baker diantara paha anda.

6. Pengereman

Biasakanlah melakukan pengereman dengan menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan, dengan penekanan 75 % rem depan dan 25% rem belakang. Pada saat menekan tuas rem depan gunakan 3 atau 4 jari anda, dan posisi tuas kopling tidak tertekan. Latihlah teknik pengereman ini sehingga ketika mengerem mendadak tidak akan terjadi penguncian putaran ban atau selip.(RAA)



Posting Komentar

0 Komentar