Generasi #Cari_aman Harus Dibentuk Sejak Dini

Apa? Pada hari Selasa tepatnya tanggal 30 Agustus 2022 Astra Motor Kalimantan Barat melakukan edukasi Safety Riding kepada siswa SMP Islam Al Azhar 17 Pontianak, memperkenalkan peraturan berlalu lintas sejak dini agar siap dan paham tentang keselamatan berkendara. Keaktifan siswa sangat membuat edukasi ini berwarna dengan pertanyaan-pertanyaan tentang keselamatan berkendara.
Edukasi yang diberikan ialah pengetahuan berlalu lintas yang membuat siswa-siswa paham tentang peraturan-peraturan berlalu lintas sejak dini. Games juga menjadi daya tarik edukasi yang membuat para siswa bersemangat mengikuti edukasi #Cari_aman ini, dari games berhadiah hingga bersama-sama belajar menyampaikan pendapatnya.

Peserta edukasi safety riding

Memberikan pengetahuan kepada peserta tentang konsep #Cari_aman berkendara secara aman dan penuh gaya seperti pemahaman dari #Cari_aman yaitu safety dan style, berkendara tidak ada alasan lagi seperti ribet, gerah dan tidak keren, karena semua itu bisa di atasi dengan mengatasi seperti jaket yang keren, yang tidak gerah, dan cari jaket yang keren.
Antofany Yusticia Ahmadi selaku Manager Marketing Astra Motor Kalimantan Barat mengungkapkan kepeduliannya kepada siswa-siswa di Kalimantan Barat bukan berarti hanya yang sudah boleh menggunakan motor, tapi buat siswa yang belum boleh berkendara juga Astra Motor Kalimantan Barat berikan pengetahuan tentang keselamatan berkendara dengan konsep #Cari_aman,”Kami Astra Motor Kalimantan Barat menginginkan siswa yang belum berkendara juga harus paham tentang pengetahuan berlalu lintas dan konsep #Cari_aman.”, tuturnya.

Tips mengerem dengan baik


Saat berkendara, perhatian setiap pengemudi perlu dijaga tinggi dan fokus agar dapat mencapai tujuan dengan selamat, tepat waktu dan tanpa terburu-buru. Banyak yang bisa terjadi di sepanjang jalan, apakah itu kesalahan Anda atau faktor lain yang muncul dalam perjalanan Anda.

Pahami tips mengerem dengan baik

Sayangnya, tidak ada yang tahu kapan waktu itu akan tiba. Bahkan dengan hati-hati, masih ada bahaya, apalagi mengemudi dengan kecepatan tinggi. Mungkin jika mobil berada di area yang relatif terlindungi dengan baik sehingga risiko pengemudi bisa diminimalisir tapi jika pengendara sepeda motor jelas berisiko lebih besar.
Salah satu masalah yang sering menjadi masalah kecelakaan tunggal adalah teknik pengereman yang tidak tepat. Sejumlah besar pengemudi mengalami penyaradan karena pengereman langsung yang keras. Saat roda terkunci, Anda kehilangan tenaga untuk berhenti di aspal, karena aspal jelas tidak memiliki daya cengkeram. Ini sangat berbahaya. Untuk menghindarinya, berikut adalah beberapa teknik yang baik untuk diikuti:

1. Jangan gunakan tekanan rem segera


Adapun masalah pertama, hal ini paling sering dilakukan oleh banyak pengemudi yang menerapkan tekanan rem dengan cepat dengan harapan kendaraan akan segera berhenti. Namun, ini ternyata tidak benar. Menarik tuas rem atau menginjak rem sepenuhnya pada kecepatan kendaraan tinggi justru dapat memutar roda kendaraan dan bahkan menyebabkan kecepatan kendaraan menjadi tidak terkendali. Kecuali jika mesin dilengkapi dengan teknologi ABS yang secara otomatis dapat mencegah terjadinya penguncian roda.

2. Jaga jarak pengereman


Semakin jauh jarak pengereman, semakin santai Anda berkendara untuk menghindari tabrakan dengan mobil di depan. Tapi jangan gunakan ini di lalu lintas yang padat. Pengendara lain menyeberang jika area di depan terasa longgar.

3. Penggunaan rem


Perhatikan bahwa rem depan paling efektif digunakan untuk memperlambat, dan rem belakang hanya berfungsi sebagai penyeimbang. Jadi saat berkendara tinggi, Anda bisa menggunakan rem depan secara perlahan untuk memperlambat dan hanya menggunakan rem belakang. Kami juga menyarankan untuk menggunakan kedua rem secara bersamaan untuk memaksimalkannya.

4. Lepaskan sirkuit gas


Saat menginjak rem, pertama-tama kendurkan putaran throttle. Kemudian tekan rem depan secara bertahap/tidak bocor terlalu cepat untuk menghindari masalah pada poin pertama. Pada saat yang sama, kaki dapat menginjak rem roda belakang sebagai penyeimbang.

5. Kondisi mesin stabil


Mesin harus dalam kondisi yang sangat baik untuk pengereman seperti ini karena jika tidak akan dapat merusak mesin motor kita.(RAA)





Posting Komentar

0 Komentar